Siep loooo Photo nya...?
Rabu, 16 Februari 2011
Senin, 14 Februari 2011
Selasa, 08 Februari 2011
Jawaban Soal Gizi ... ( Menurut Saya )
Jawab:
1. 1.Kebutuhan kalori ibu hamil = IMT+aktifitas+SDA
a. IMT= 57/1,6*1.6 = 22,265
b. Aktifitas ringan= 50% dari IMT= 22,265/2= 11,13
c. SDA = 10% dari IMT= 2,2265
Kebutuhan kalori ibu ayuja= 22,265 + 11,13 + 2,2265 = 35,58
2. 2. IMT= 60/1,65*1,65= 22,05
IMT ibu hamil normal, berarti kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 11,5-16 kg
3. 3.Jawab:
a) HAMIL
– Hamil trimester 1à memerlukan tambahan Energi 180 Kkal.
– Hamil trimester 2 & 3 àmemerlukan tambahan Energi 300 Kkal
b) MENYUSUI
– 6 bulan pertama à perlu tambahan energi 500 kkal
– 6 bulan kedua à perlu tambahan energi 550 kkal
c) Usia
Masa pertumbuhan kebutuhan nutrisi lebih besar dari dewasa per kg/BB-nya
Usia semakin tua semakin berkurang
mulai usia 40 tahun BMR berkurang 5% dan setiap 10 tahun berkurang 5%
d) Lingkungan
Suhu yang dingin membutuhkan energi yang lebih besar dari suhu panas
Polusi / Lingkungan yang tercemar memerlukan
tambahan zat gizi terutama yang berfungsi antioksidan
e) Aktifitas
Semakin berat semakin banyak nutrisi yang diperlukan
4. 4. Jawab:
a) TTE adalah energi total yang digunakan oleh seseorang, yang terdiri dari 3 komponen, yaitu BMR, SDA, dan energy Activity Cost
b) BMR adalah laju energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan kondisi fiologis tubuh supaya tetap normal
c) SDA adalah ialah energi yang digunakan untuk metabolisme makanan yang menghasilkan panas.
d) Energy Activity Cost adalah energi yang dikeluarkan saat kita melakukan aktifitas
5. 5. Jawab:
a) TBC adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. Media penularan TBC dapat melalui : Udara, makanan/minuman yang tercemar , Kontak langsung melalui muka/ lecet dalam. Gambaran klinik TBC antara lain : panas (demam), batuk-batuk, anoreksia,lemah, berat badan menurun, dan malam hari berkeringat.
b) Tujuan Diet: Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang bertambah guna mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh. Prinsip Diet:Energi dan protein tinggi , Vitamin dan mineral tinggi/cukup, Makanan mudah cerna.
Materi dari Ibu Rida Millati
Pengkajian dada, Abdomen, neurologis, penanganan rasa nyeri, dan pemberian oksigenasi.
Setiap materi masing - masing 4 soal :
Senin, 07 Februari 2011
Kisi - kisi Soal KDM Ibu Amel
1. Faktor - faktor yang mempengaruhi keselamatan dan keamanan ... ?
2. Sebutkan macam - macam bahaya / kecelakaan ... ?
3. Tahap - tahap perkembangan Psikoseksual menurut Sigmundfreud ... ?
4. Bentuk - bentuk penyimpangan seksual ... ?
5. Bentuk - bentuk abnormalitas seksual akibat dorongan seksual ... ?
6. Siklus respon seksual ... ?
7. Faktor - faktor yang menpengaruhi masalah seksual ... ?
Minggu, 06 Februari 2011
Soal Gizi Buat Final
1. Seorang ibu bernama Ayuja sedang hamil 7 bulan (Trisemester 2) mempunyai Tinggi Badan 160 cm Berat Badannya 57 kg, Aktifitasnya Ringan . Hitunglah kebutuhan Energi (Kkal) yang diperlukan dalam sehari agar kebutuhan gizinya terpenuhi! (Gunakan rumus sesuai materi pada gizi ibu hamil)
2. Jika seorang ibu hamil sebelum hamil mempunyai berat badan 60 kg dan tinggi badan 165 kg berapa Total Kenaikan Berat Badan yang anda rekomendasikan selama kehamilan.
3. Dalam keadaan tertentu seseorang memerlukan gizi yang berbeda-beda, sebutkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan kebutuhan zat gizi! (jawab dengan lengkap sekaligus berikan contohnya)
4. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. TEE atau Total Energi ExpenditureBMR
b. BMR (Basal Metabolisme Rate)
c. SDA (spesific Dinamic Action)
d. Energi Activity Cost
5. Coba jelaskan :
a. Apa yang dimaksud dengan penyakit TBC (Tubercolosis)
b. Apa saja Prinsip diet & Syarat Diet untuk penyakit TBC
c. Sebutkan jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi pasien TBC.
2. Jika seorang ibu hamil sebelum hamil mempunyai berat badan 60 kg dan tinggi badan 165 kg berapa Total Kenaikan Berat Badan yang anda rekomendasikan selama kehamilan.
3. Dalam keadaan tertentu seseorang memerlukan gizi yang berbeda-beda, sebutkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan kebutuhan zat gizi! (jawab dengan lengkap sekaligus berikan contohnya)
4. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. TEE atau Total Energi ExpenditureBMR
b. BMR (Basal Metabolisme Rate)
c. SDA (spesific Dinamic Action)
d. Energi Activity Cost
5. Coba jelaskan :
a. Apa yang dimaksud dengan penyakit TBC (Tubercolosis)
b. Apa saja Prinsip diet & Syarat Diet untuk penyakit TBC
c. Sebutkan jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi pasien TBC.
Bio-sosio-psiko spiritual
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., karena rahmat dan ridha-Nya lah sehingga saya dapat makalah ini. Makalah ini saya susun secara lebih sederhana dalam menjelaskan tentang Manusia Sebagai Makhluk Bio-Psiko-Sosio-Spritual.
Makalah ini di susun untuk Pembelajaran . Selain itu, makalah ini juga untuk dapat di gunakan sebagai pembelajaran dari Kebutuhan Dasar Manusia.
Karena Penyusunan Makalah ini Masih jauh dan belum sempurna , saya membuka diri untuk menerima berbagai masukan dan kritik demi perbaikan yang akan dating.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Banjarmasin , Januari 2011
Penyusun
A. Pendahuluan
Model Manusia sebagai Bio-Psiko-Sosio-Spritual
Model biopsikososial (disingkat "BPS") adalah model umum atau pendekatan yang berpendapat bahwa biologis, psikologis (yang mencakup pikiran, emosi, dan perilaku), dan sosial faktor, semua memainkan peran penting dalam fungsi manusia dalam konteks penyakit atau penyakit. Memang, kesehatan paling baik dipahami dalam hal kombinasi, psikologis,sosial dan spiritual faktor biologi daripada murni dalam istilah biologi. Hal ini kontras dengan, tradisional reduksionis model biomedis obat yang menunjukkan setiap proses penyakit dapat dijelaskan dalam hal yang mendasari suatu penyimpangan dari fungsi normal seperti patogen , genetik atau kelainan perkembangan , atau cedera. [2] Konsep ini digunakan dalam bidang-bidang seperti kedokteran , keperawatan , psikologi kesehatan dan sosiologi , dan khususnya di bidang spesialis lebih, seperti psikiatri , psikologi kesehatan , chiropractic , pekerjaan sosial klinis , dan psikologi klinis .[ 3 ] Paradigma biopsikososial juga merupakan istilah teknis untuk konsep populer dari koneksi pikiran-tubuh, yang alamat filosofis lebih argumen antara dan biomedis model biopsikososial, daripada eksplorasi empiris dan aplikasi klinis.
Model ini berteori oleh psikiater George L. Engel di University of Rochester , dan putatively dibahas dalam artikel 1977 di Science , [2] di mana ia mengemukakan "kebutuhan medis model baru", namun tidak definitif tunggal, model tereduksi memiliki telah diterbitkan. [4] Namun, model BPS umum memiliki rumusan dipandu dan pengujian model dalam setiap bidang profesi. Menariknya, bukti penerapan model biopsikososial ditemukan di Asia kuno (2600 SM) dan Yunani (500 SM) peradaban sebelum pengenalan tentang teori Engel pada tahun 1977. [ 1 ] Hal baru, penerimaan, dan prevalensi model biopsikososial bervariasi di seluruh budaya.
Model biopsikososial menganggap bahwa yang penting untuk menangani tiga bersama sebagai tubuh tumbuh sastra empiris menunjukkan bahwa persepsi pasien kesehatan dan ancaman penyakit, serta hambatan dalam lingkungan pasien sosial atau budaya, muncul untuk mempengaruhi kemungkinan bahwa pasien akan terlibat dalam mempromosikan kesehatan atau pengobatan perilaku, seperti minum obat, diet yang tepat atau gizi , dan terlibat dalam aktivitas fisik. [6]
Dan juga faktor psikososial dapat menyebabkan efek biologis oleh predisposisi pasien untuk faktor risiko.. Sebagai contoh adalah bahwa depresi dengan sendirinya tidak dapat menyebabkan hati masalah, tetapi orang yang depresi mungkin lebih cenderung memiliki alkohol masalah, dan karena kerusakan hati. Mungkin ini meningkatkan risiko pengambilan yang mengarah ke kemungkinan peningkatan penyakit. Kebanyakan penyakit dalam diskusi BPS adalah penyakit perilaku '-dikelola seperti itu, dengan diketahui faktor risiko tinggi, atau apa yang disebut "penyakit biopsikososial / gangguan". [9] [10] Sebuah contoh dari hal ini adalah diabetes tipe 2, yang dengan prevalensi pertumbuhan obesitas dan aktivitas fisik, adalah kursus untuk menjadi pandemi di seluruh dunia. Sebagai contoh, sekitar 20 juta orang Amerika diperkirakan memiliki diabetes, dengan 90% sampai 95% dianggap tipe 2. [11]
Penting untuk dicatat bahwa model biopsikososial tidak menyediakan model, langsung diuji untuk menjelaskan interaksi atau pengaruh kausal (yaitu, jumlah perbedaan dicatat) oleh masing-masing komponen (biologis, psikologis, atau social.Sebaliknya, model telah menjadi kerangka umum untuk membimbing eksplorasi teoritis dan empiris, yang telah mengumpulkan banyak penelitian sejak tahun 1977 artikel Engel's. Salah satu daerah yang telah sangat mempengaruhi adalah perumusan dan pengujian model sosial-kognitif perilaku kesehatan selama 30 tahun terakhir. [12] Meskipun tidak ada model tunggal telah mengambil didahulukan, tubuh besar literatur empiris telah mengidentifikasi sosial-kognitif (variabel yang muncul untuk mempengaruhi keterlibatan dalam perilaku sehat dan mematuhi regimen medis yang ditentukan, seperti self-efficacy, pada penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskuler, dll
Komponen psikologis dari model biopsikososial mencari penyebab psikologis yang potensial untuk masalah kesehatan seperti kurangnya pengendalian diri, gejolak emosi, dan berpikir negatif Bagian sosial model biopsikososial menyelidiki bagaimana faktor-faktor sosial yang berbeda seperti status sosial ekonomi, budaya, kemiskinan, teknologi, dan agama dapat mempengaruhi kesehatan.
Model biopsikososial kesehatan adalah sebagian didasarkan pada teori kognitif sosial Model biopsikososial menunjukkan bahwa proses pengobatan penyakit, misalnya dua tipe diabetes dan kanker , mensyaratkan bahwa perawatan kesehatan alamat tim biologis , psikologis dan sosial pengaruh pada pasien yang berfungsi. Dalam arti filosofis, negara model biopsikososial bahwa kerja tubuh dapat mempengaruhi pikiran, dan cara kerja pikiran dapat mempengaruhi tubuh. [5] Hal ini berarti baik interaksi langsung antara pikiran dan tubuh serta efek tidak langsung melalui faktor menengah.
Model biopsikososial menganggap bahwa yang penting untuk menangani tiga bersama sebagai tubuh tumbuh sastra empiris menunjukkan bahwa persepsi pasien kesehatan dan ancaman penyakit, serta hambatan dalam lingkungan pasien sosial atau budaya, muncul untuk mempengaruhi kemungkinan bahwa pasien akan terlibat dalam mempromosikan kesehatan atau pengobatan perilaku, seperti minum obat, diet yang tepat atau gizi, dan terlibat dalam aktivitas fisik.
Sementara operasi dari suatu kerangka BPS mensyaratkan bahwa lebih banyak informasi dikumpulkan selama konsultasi, tren yang berkembang dalam perawatan kesehatan AS (dan sudah mapan di Eropa seperti di Inggris & Jerman) mencakup integrasi layanan profesional melalui tim disiplin yang terintegrasi, untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik dan alamat pasien kebutuhan pada ketiga tingkat. [7] Seperti yang terlihat, misalnya dalam terpadu klinik perawatan primer, tim yang terintegrasi dapat terdiri dari dokter, perawat, psikolog kesehatan, pekerja sosial, dan spesialisasi lain untuk menangani semua tiga aspek dari kerangka BPS, memungkinkan dokter untuk fokus pada mekanisme biologis sebagian besar dari keluhan pasien.
B. KONSEP MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
Manusia adalah makhluk misteriusyang banyak hal tentang manusia yg belum terungkap – Mengapa manusia berbuat sesuatu untuk sesuatu?
Manusia adalah makhluk unik yang tidak penah sama, individu yang identik (sama) kendati dibesarkan dlm suatu kondisi lingkungan yg sama pula.
Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Dalam mencapai kebutuhannya tersebut, manusia mencoba belajar menggali dan menggunakan sumber-sumber yang diperlukan berdasarkan potensi dengan segala keterbatasannya.
Manusia secara terus menerus menghadapi berbagai perubahan lingkungan dan selalu berusaha menyesuaikan diri agar tercapai keseimbangan yang interaksi dengan lingkungan dan menciptakan hubungan antar manusia secara serasi.
Dalam teori keperawatan sering memandang manusia sebagai manusia holistik yang Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
Manusia adalah makhluk misteriusyang banyak hal tentang manusia yg belum terungkap – Mengapa manusia berbuat sesuatu untuk sesuatu?
Manusia adalah makhluk unik yang tidak penah sama, individu yang identik (sama) kendati dibesarkan dlm suatu kondisi lingkungan yg sama pula.
Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Dalam mencapai kebutuhannya tersebut, manusia mencoba belajar menggali dan menggunakan sumber-sumber yang diperlukan berdasarkan potensi dengan segala keterbatasannya.
Manusia secara terus menerus menghadapi berbagai perubahan lingkungan dan selalu berusaha menyesuaikan diri agar tercapai keseimbangan yang interaksi dengan lingkungan dan menciptakan hubungan antar manusia secara serasi.
Dalam teori keperawatan sering memandang manusia sebagai manusia holistik yang Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
a. Memiliki sifat jasmaniah yang terpadu dalam sistem organism
· masing-masing mempunyai fungsi
· tunduk pada hakekat hukum alam lahir-berkembang-tua-mati
· mempunyai individu
b. Sebagai makhluk hidup yang memiliki jiwa
· Ia diperintah/dikendalikan oleh ego
· Ia dipengaruhi oleh perasaan,kata hati
· Ia memiliki daya pikir karena mempunyai intelegensia
· Ia memiliki aspek spiritual dlm aspek terjang
c. Sebagai makhluk social
· Ia dilahirkan, hidup, berperan di tengah-tengah masyarakat dengan norma serta sistem nilainya.
· Ia adalah anggota keluarga, masyarakat, dunia
· Ia memiliki peranan yg harus ia sumbangkan untuk kepentingan dirinya, masyarakat.
d. Sebagai makhluk dengan dasar spiritual
· Ia memiliki keyakinan dan kepercayaan
· Ia menyembah tuhan atau sembahyang
Adaptasi secara umum ( GAS ) dapat diperinci menjadi lima tingkatan, dan mungkin masih terjadi tumpang tindih atau pergeseran diantara tingkatan tersebut. Pembagian tingkatan ini berdasarkan pada jumlah dan kekuatan stress, kemampuan orang bereaksi serta ketepatan reaksi itu sendiri.
Tingkat I
Adaptasi ini merupakan reaksi pertahanan ( adaptasi defensif ) yang normal terhadap stress, biasanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Individu tersebut mampu untuk menurunkan stress awal dengan adaptasi fisiologis atau psikologis, dan pada umumnya tidak disadari, misalnya refleks muntah bila perut kemasukan zat yang merangsang atau asing, pembekuan darah pada saat terjadi luka pada jaringan. Secara psikologis mekanisme pertahanan yang dipakai antara lain rasionalisasi, fantasi, hal ini ditujukan untuk mengurangi kecemasan dan melindungi ego. Adaptasi tingkat I ini bersifat sementara dan sebagian besar ditujukan untuk melindungi, memperbaiki serta mempertahankan status diri.
Adaptasi ini merupakan reaksi pertahanan ( adaptasi defensif ) yang normal terhadap stress, biasanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Individu tersebut mampu untuk menurunkan stress awal dengan adaptasi fisiologis atau psikologis, dan pada umumnya tidak disadari, misalnya refleks muntah bila perut kemasukan zat yang merangsang atau asing, pembekuan darah pada saat terjadi luka pada jaringan. Secara psikologis mekanisme pertahanan yang dipakai antara lain rasionalisasi, fantasi, hal ini ditujukan untuk mengurangi kecemasan dan melindungi ego. Adaptasi tingkat I ini bersifat sementara dan sebagian besar ditujukan untuk melindungi, memperbaiki serta mempertahankan status diri.
Tingkat II
Apabila adaptasi defensif pada tingkat I tidak sanggup menurunkan stress, individu akan melakukan adaptasi kompensatif, baik secara fisiologis maupun psikologis. Adaptasi ini menimbulkan kesadaran bahwa telah terjadi suatu kegagalan, misalnya meningkatnya rasa haus pada pasien demam dan secara psikologis menggunakan mekanisme kompensasi.
Tingkat III
Pada tingkat ini mekanisme pertahanan dan kompensatif telah gagal dan menunjukkan adanya masalah kesehatan yang memerlukan adaptasi yang menyeluruh dan mendalam, misalnya rasa sakit, lemah, demam yang terjadi pada proses peradangan. Secara psikologik, penggunaan mekanisme kompensasi yang berlebihan atau penggunaan gejala fisik yang menunjukkan ketidak mampuan seseorang untuk menangani atau mengurangi sumber kecemasan dan merupakan tanda bahwa individu tersebut memerlukan bantuan.
Tingkat IV
Pada tingkat ini akan timbul stress baru yang memerlukan adaptasi lebih lanjut, karena tidak tepat dan tidak sesuai baik dari segi lokasi maupun intensitasnya. Kemampuan individu untuk beradaptasi telah terganggu dan ia dipaksa untuk bereaksi terhadap stress tambahan yang muncul. Apabila tindakan dari pihak luar tidak sanggup menghentikan siklus stress adaptasi ini, maka akan terjadi kerusakan yang menetap, misalnya suhu tubuh yang meninggi akibat stress mikrobiologis, dapat menimbulkan stress baru yaitu terjadinya ketidak seimbangan cairan dan elektrolit, sedangkan secara psikologis individu tidak mampu lagi menghadapi kenyataan dan mulai menarik diri.
Tingkat V
Pada tingkat ini biasanya stress banyak dan berat. Fungsi organ dapat terganggu, kehidupan terancam dan gangguan ini dapat bersifat sementara atau menetap, misalnya pada pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal karena obat-obatan, pada umumnya memerlukan bantuan dialisa sampai obat tersebut keluar dari seluruh sistem tubuh pasien tersebut, atau pada pasien yang mengalami oedema laryng karena reaksi alergi, biasanya membutuhkan bantuan berupa trakheotomi, sampai oedema berkurang. Secara psikologis individu akan kalut dan cenderung untuk menggunakan mekanisme pertahanan diri yang berlebihan dan tidak pada tempatnya, juga pikiran serta persepsinya semakin kacau dan kalut ( reaksi kebingungan yang akut ).
Daftar Pustaka
Santrock, JW (2007) Pengembangan. topikal Pendekatan kepada Human Life-span (3rd ed.). St. Louis, MO: McGraw-Hill. St Louis, MO: McGraw-Hill.
Engel, George L. (1977). "Kebutuhan untuk model medis baru: Sebuah tantangan untuk biomedis". Science 196:129-136. ISSN 0036-8075 (print) / ISSN 1095-9203 10.1126/science.84746010.1126/science.847460
Sarno, John E. MD "Resep Mindbody: Penyembuhan Tubuh, Penyembuhan Rasa Sakit." 1998 [1] . 1998 [1] .
McLaren N (2002) "Mitos tentang model biopsikososia: Australia dan New Zealand Journal of Psychiatry 36 (5), 701-703
Halligan, PW, & Aylward, M. (Eds.) (2006).Kekuatan Kepercayaan: pengaruh psikososial pada penyakit, kecacatan dan obat-obatan. Oxford University Press, UK
DiMatteo, MR, Haskard, KB, & Williams, SL (2007).Kesehatan keyakinan, keparahan penyakit, dan kepatuhan pasien: A meta-analisis 521-528. Medical Care, 45,.
Gatchel, RJ & Oordt, MS (2003) psikologi klinis kesehatan dan perawatan utama: saran Praktis dan bimbingan klinis untuk kolaborasi sukses. American Psychological Association: Washington, DC
Bruns D, Disorbio JM, "Sakit kronis dan biopsikososial Gangguan Praktis Sakit, Maret 2006, volume 6, edisi 2
Wild, S., Roglic, G., Green, A., Sicree, R., & King, H. (2004) Global diabetes: prevalensiPerkiraan untuk tahun 2000 dan proyeksi untuk 2030. Diabetes Care, 27, 1047-1053.
Kebutuhan Dasar Manusia
Ciri Kebutuhan Dasar Manusia…..
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan tersebutpun ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada. Lalu jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih keras dan bergera untuk berusaha mendapatkannya.
Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut :
1. Penyakit. Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan besar dari biasanya.
2. Hubungan Keluarga. Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga, dan lain-lain.
3. Konsep Diri. Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga mudah memenuhi kebutuhan.
4. Tahap Perkembangan. Sejalan dengan meningkatnya usia manusia mengalami perkembangan. Setiap tahap perkembangan tersebut memiliki kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh mengalami proses kematangan dengan aktivitas yang berbeda untuk setiap tahap perkembangan.
Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow
Abraham Maslow membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam lima tingkat berikut:
1. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, antara lain pemenuhan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan (minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, dan seksual.
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan perlindungan psikologis.
a. Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup seperti penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan dan sebagainya.
b. Perlindungan psikologis, yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru dan asing. Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang ketika masuk sekolah pertama kali, karena merasa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi dengan orang lain dan sebagainya
3. Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, antara lain memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, mendapat tempat dalam keluarga, kelompok sosial, dan sebagainya.
4. Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain. Kebutuhan ini terkait, dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, rasa percaya diri dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang lain.
5. Kebutuhan aktualiasasi diri merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.
Sabtu, 05 Februari 2011
Indera Peraba
Anatomi dan Fisiologi Indera Peraba(kulit).
A. Pengertian
Kulit merupakan panca indera peraba manusia. Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, danbersambung dengan slaput lendir yang melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang masuk. kulit mempunyai banyak fungsi; di dalamnya terdapat ujung saraf peraba, membantu mengatur suhu dan mengendalikan hilangnya air dari tubuh dan mempunyai sedikit kemampuan exkretori, sekretori, dan absorpsi.
B. Kulit Terdiri Dari

v epidermis
- Paling luar, ketebalan < 1 mm
- Dibagi menjadi 5 lapisan : Stratum corneum, Stratum lusidum, Stratum granulosum, Stratum spinosum, Stratum basale
- sel utama yang berdiferensiasi adalah keratinosit keratin (suatu protein fibrosa)
- Proses migrasi sel epidermis : 28 hari
- Melanosit
- melanosoma
- melanin
v dermis
- Terdiri dari serabut kolagen elastin dan retikulin àkulit kuat dan lentur
- Mempunyai pembuluh darah dan saraf
- Terdapat limposit, histiosit, sel mast, leukosit
- Adneksa: rambut, kuku kel ekrin, sebasea dan apokrin
v Lemak subkutan
- Isolasi suhu dan penyimpanan energi
- Daya tarik sexual
- Kelenjar keringat, kecuali telinga
- Kelenjar sebasea; di dada, wajah, punggung aktivitasnya diatur oleh homon
v Fisiologi kulit
- Dapat dilihat, diraba, menjamin kelangsungan hidup
- Menyokong penampilan dan kepribadian
- Mempunyai arti estetik, ras
- Komunikasi non verbal
v Fungsi kulit
- Proteksi
- Absorpsi
- Ekskresi
- Persepsi sensori
- Pengaturan suhu tubuh
- Membentuk figmen
- Proses keratinisasi
- Pembentukan vit D
v Kelenjar sekitar kulit
- Kelenjar keringat
- Kelenjar ekrin
- Kelenjar apokrin
- Kelenajr sebasea
- Terdapat di permukaan kulit, kecuali telapak tangan+kaki
- Terletak I samping akar rambut, muara pada folikel rambut
- Sekresi sebum àhormon androgen, pada remaja meningkat, menopause+manula menurun
v rambut
- Fungsi: memberi lap[isan lemak pada kulit, kuku, rambut, menahan evaporasi
- Struktur keratin, ± 100.000 folikel rambut di kepala, N : 100-150 rambut gugur/hr
- Warna ditentukan oleh kuantitas melanin, bila putih ada kegagalan membentik melanin
- Siklus pertumbuhan rambut; fase pertumbuhan, atropi, istirahat(rontok)
- Stressor lokal dan sistemik àrontok
v Kuku
- Bagian terminal lapisan tanduk yang menebal (stratun corneum).
- Tdd; akar kuku (bagian yang terbenam di dalam kulit jari), badan kuku; bagian atas jaringan lunak ujung jari
- Tumbuh 1 mm/mg, kontinue selama hidup
- Fungsi melindungi jaringan dengan khususnya rabaan halus unung jari
Kulit dibagi menjadi dua lapisan
a. Epidermis atau Kutikula
Tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas sejumlah lapisan sel yang disusun atas dua lapis yang jelas tampak ; selapis lapisan tanduk dan selapis zona germinalis.

Epidermis juga tersusun atas lapisan:
- Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.
- Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.
- Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
- Keratinosit, yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam sebagai berikut:
Ø Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin.
Ø Stratum Lucidum, terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang sangat gepeng, dan sitoplasma terdri atas keratin padat. Antar sel terdapat desmosom.
Ø Stratum Granulosum, terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.
Ø Stratum Spinosum, terdiri atas sel-sel kuboid. Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
Ø Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, terdiri atas selapis sel kuboid. Pada stratum basal terjadi aktivitas mitosis, sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan.
Epidemis tidak berisi sesuatu pembuluh darah. Saluran kelenjar keringat menembus epidermis dan mendampingi rambut. Sel epidermis membatasi folikel rambut. Di atas permukaan epidermis terdapat lekukan yang berjalan sesuai dengan papildermis di bawahnya. Garis-garis ini berbeda-berbeda.

b. Dermis atau Korium
Dermis, yaitu lapisan kulit di bawah epidermis, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantun pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.
Ø Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi).
Ø Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur (terutama kolagen tipe I)
Selain kedua stratum di atas, dermis juga mengandung beberapa turunan epidermis, yaitu folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebacea
Ø Rambut, merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi epitel epidermis, yaitu folikel rambut. Pada folikel ini terdapat pelebaran terminal yang berbentuk benjolan pada sebuah papilla dermis. Papila dermis tersebut mengandung kapiler dan ditutupi oleh sel-sel yang akan membentuk korteks rambut, kutikula rambut, dan sarung akar rambut.
Ø Kelenjar keringat, yang terdiri atas kelenjar keringat merokrin dan kelenjar keringat apokrin.
1. Kelenjar keringat merokrin, berupa kelenjar tubular sipleks bergelung dengan saluran bermuara di permukaan kulit. Salurannya tidak bercabang dan memiliki diameter lebih kecil dari bagian sekresinya 0,4 mm. Terdapat dua macam sel mioepitel yang mengelilingi bagian sekresinya, yaitu sel gelap yang mengandung granula sekretoris dan sel terang yang tidak mengandung granula sekretoris.
2. Kelenjar keringat apokrin, memiliki ukuran lebih besar (3-5 mm) dari kelenjar keringat merokrin. Kelenjar ini terbenam di bagian dermis dan hipodermis, dan duktusnya bermuara ke dalam folikel rambut. Terdapat di daerah ketiak dan anus.
Ø Kelenjar sebacea, yang merupakan kelenjar holokrin, terbenam di bagian dermis dengan jumlah bervariasi mulai dari seratus hingga sembilan ratus per centimeter persegi. Sekret dari kelenjar sebacea adalah sebum, yang tersusun atas campuran lipid meliputi trigliserida, lilin, squalene, dan kolesterol beserta esternya.
Pada bagian bawah dermis, terdapat suatu jaringan ikat longgar yang disebut jaringan subkutan dan mengandung sel lemak yang bervariasi. Jaringan ini disebut juga fasia superficial, atau panikulus adiposus. Jaringan ini mengandung jalinan yang kaya akan pembuluh darah dan pembuluh limfe. Arteri yang terdapat membentuk dua plexus, satu di antara stratum papilare dan retikulare, satu lagi di antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang-cabang plexus tersebut mendarahi papila dermis. Sedangkan vena membentuk tiga plexus, dua berlokasi seperti arteri, satu lagi di pertengahan dermis. Adapun pembuluh limfe memiliki lokasi sama dengan pembuluh arteri.
Untuk mendukung fungsi kulit sebagai penerima stimulus, maka terdapat banyak ujung saraf, antara lain di epidermis, folikel rambut, kelenjar kutan, jaringan dermis dan subkutis, serta papila dermis. Ujung saraf ini tanggap terhadap stimulus seperti rabaan-tekanan, sensasi taktil, suhu tinggi/rendah, nyeri, gatal, dan sensasi lainnya. Ujung saraf ini meliputi ujung Ruffini, Vaterpacini, Meissner, dan Krause. Selain itu turunan kulit yang lain adalah kuku. Kuku merupakan lempeng sel epitel berkeratin pada permukaan dorsal setiap falang distal. Lempeng kuku terletak pada stratum korneum, sedangkan dasar kuku terletak pada stratum basal dan spinosum.
Beberapa kemampuan melindungi dari kulit. Kulit adlah relatif tak tertembus air, dalam arti ia menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air ke dalam jaringan , misalnya bila tubuh terendam air. Epidermis menghalangi cedera pada struktur dibawahnyya dank arena menutupi ujung akhir syaraf sensorik di dalam dermis, maka kulit mengurangi rasa sakit. Bila epidermis rusak, misalnya karena terbakar sampai derajat ketiga, maka proteksi ini hilang dan setiap sentuhan terasa nyeri, dan exudasi cairan dan elektrolit, dengan akibatnya bahwa pasien berada dalam bahaya dehidrasi yang dpat menimbulkan keadaan yang lebih parah.
Daftar pustaka
Junqueira LC, Carneiro J. 2007.Histologi Dasar Teks & Atlas. 10th ed. Jakarta: EGC
Epelyn C Pearce.2009.Anatomi dan Fisiologi untuk para medis.Jakarta: Gramedia
Robert Priharjo.2005.Pengkajian Fisik Keperawatan.2nd ed. Jakarta: EGC
Syaifudin.2010. Atlas Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika
Sumber gambar: http://google.com/search/image/skin/anatomy&physiology
Langganan:
Postingan (Atom)