Anatomi dan Fisiologi Indera Peraba(kulit).
A. Pengertian
Kulit merupakan panca indera peraba manusia. Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, danbersambung dengan slaput lendir yang melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang masuk. kulit mempunyai banyak fungsi; di dalamnya terdapat ujung saraf peraba, membantu mengatur suhu dan mengendalikan hilangnya air dari tubuh dan mempunyai sedikit kemampuan exkretori, sekretori, dan absorpsi.
B. Kulit Terdiri Dari

v epidermis
- Paling luar, ketebalan < 1 mm
- Dibagi menjadi 5 lapisan : Stratum corneum, Stratum lusidum, Stratum granulosum, Stratum spinosum, Stratum basale
- sel utama yang berdiferensiasi adalah keratinosit keratin (suatu protein fibrosa)
- Proses migrasi sel epidermis : 28 hari
- Melanosit
- melanosoma
- melanin
v dermis
- Terdiri dari serabut kolagen elastin dan retikulin àkulit kuat dan lentur
- Mempunyai pembuluh darah dan saraf
- Terdapat limposit, histiosit, sel mast, leukosit
- Adneksa: rambut, kuku kel ekrin, sebasea dan apokrin
v Lemak subkutan
- Isolasi suhu dan penyimpanan energi
- Daya tarik sexual
- Kelenjar keringat, kecuali telinga
- Kelenjar sebasea; di dada, wajah, punggung aktivitasnya diatur oleh homon
v Fisiologi kulit
- Dapat dilihat, diraba, menjamin kelangsungan hidup
- Menyokong penampilan dan kepribadian
- Mempunyai arti estetik, ras
- Komunikasi non verbal
v Fungsi kulit
- Proteksi
- Absorpsi
- Ekskresi
- Persepsi sensori
- Pengaturan suhu tubuh
- Membentuk figmen
- Proses keratinisasi
- Pembentukan vit D
v Kelenjar sekitar kulit
- Kelenjar keringat
- Kelenjar ekrin
- Kelenjar apokrin
- Kelenajr sebasea
- Terdapat di permukaan kulit, kecuali telapak tangan+kaki
- Terletak I samping akar rambut, muara pada folikel rambut
- Sekresi sebum àhormon androgen, pada remaja meningkat, menopause+manula menurun
v rambut
- Fungsi: memberi lap[isan lemak pada kulit, kuku, rambut, menahan evaporasi
- Struktur keratin, ± 100.000 folikel rambut di kepala, N : 100-150 rambut gugur/hr
- Warna ditentukan oleh kuantitas melanin, bila putih ada kegagalan membentik melanin
- Siklus pertumbuhan rambut; fase pertumbuhan, atropi, istirahat(rontok)
- Stressor lokal dan sistemik àrontok
v Kuku
- Bagian terminal lapisan tanduk yang menebal (stratun corneum).
- Tdd; akar kuku (bagian yang terbenam di dalam kulit jari), badan kuku; bagian atas jaringan lunak ujung jari
- Tumbuh 1 mm/mg, kontinue selama hidup
- Fungsi melindungi jaringan dengan khususnya rabaan halus unung jari
Kulit dibagi menjadi dua lapisan
a. Epidermis atau Kutikula
Tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas sejumlah lapisan sel yang disusun atas dua lapis yang jelas tampak ; selapis lapisan tanduk dan selapis zona germinalis.

Epidermis juga tersusun atas lapisan:
- Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.
- Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.
- Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
- Keratinosit, yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam sebagai berikut:
Ø Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin.
Ø Stratum Lucidum, terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang sangat gepeng, dan sitoplasma terdri atas keratin padat. Antar sel terdapat desmosom.
Ø Stratum Granulosum, terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.
Ø Stratum Spinosum, terdiri atas sel-sel kuboid. Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
Ø Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, terdiri atas selapis sel kuboid. Pada stratum basal terjadi aktivitas mitosis, sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan.
Epidemis tidak berisi sesuatu pembuluh darah. Saluran kelenjar keringat menembus epidermis dan mendampingi rambut. Sel epidermis membatasi folikel rambut. Di atas permukaan epidermis terdapat lekukan yang berjalan sesuai dengan papildermis di bawahnya. Garis-garis ini berbeda-berbeda.

b. Dermis atau Korium
Dermis, yaitu lapisan kulit di bawah epidermis, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantun pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.
Ø Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi).
Ø Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur (terutama kolagen tipe I)
Selain kedua stratum di atas, dermis juga mengandung beberapa turunan epidermis, yaitu folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebacea
Ø Rambut, merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi epitel epidermis, yaitu folikel rambut. Pada folikel ini terdapat pelebaran terminal yang berbentuk benjolan pada sebuah papilla dermis. Papila dermis tersebut mengandung kapiler dan ditutupi oleh sel-sel yang akan membentuk korteks rambut, kutikula rambut, dan sarung akar rambut.
Ø Kelenjar keringat, yang terdiri atas kelenjar keringat merokrin dan kelenjar keringat apokrin.
1. Kelenjar keringat merokrin, berupa kelenjar tubular sipleks bergelung dengan saluran bermuara di permukaan kulit. Salurannya tidak bercabang dan memiliki diameter lebih kecil dari bagian sekresinya 0,4 mm. Terdapat dua macam sel mioepitel yang mengelilingi bagian sekresinya, yaitu sel gelap yang mengandung granula sekretoris dan sel terang yang tidak mengandung granula sekretoris.
2. Kelenjar keringat apokrin, memiliki ukuran lebih besar (3-5 mm) dari kelenjar keringat merokrin. Kelenjar ini terbenam di bagian dermis dan hipodermis, dan duktusnya bermuara ke dalam folikel rambut. Terdapat di daerah ketiak dan anus.
Ø Kelenjar sebacea, yang merupakan kelenjar holokrin, terbenam di bagian dermis dengan jumlah bervariasi mulai dari seratus hingga sembilan ratus per centimeter persegi. Sekret dari kelenjar sebacea adalah sebum, yang tersusun atas campuran lipid meliputi trigliserida, lilin, squalene, dan kolesterol beserta esternya.
Pada bagian bawah dermis, terdapat suatu jaringan ikat longgar yang disebut jaringan subkutan dan mengandung sel lemak yang bervariasi. Jaringan ini disebut juga fasia superficial, atau panikulus adiposus. Jaringan ini mengandung jalinan yang kaya akan pembuluh darah dan pembuluh limfe. Arteri yang terdapat membentuk dua plexus, satu di antara stratum papilare dan retikulare, satu lagi di antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang-cabang plexus tersebut mendarahi papila dermis. Sedangkan vena membentuk tiga plexus, dua berlokasi seperti arteri, satu lagi di pertengahan dermis. Adapun pembuluh limfe memiliki lokasi sama dengan pembuluh arteri.
Untuk mendukung fungsi kulit sebagai penerima stimulus, maka terdapat banyak ujung saraf, antara lain di epidermis, folikel rambut, kelenjar kutan, jaringan dermis dan subkutis, serta papila dermis. Ujung saraf ini tanggap terhadap stimulus seperti rabaan-tekanan, sensasi taktil, suhu tinggi/rendah, nyeri, gatal, dan sensasi lainnya. Ujung saraf ini meliputi ujung Ruffini, Vaterpacini, Meissner, dan Krause. Selain itu turunan kulit yang lain adalah kuku. Kuku merupakan lempeng sel epitel berkeratin pada permukaan dorsal setiap falang distal. Lempeng kuku terletak pada stratum korneum, sedangkan dasar kuku terletak pada stratum basal dan spinosum.
Beberapa kemampuan melindungi dari kulit. Kulit adlah relatif tak tertembus air, dalam arti ia menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air ke dalam jaringan , misalnya bila tubuh terendam air. Epidermis menghalangi cedera pada struktur dibawahnyya dank arena menutupi ujung akhir syaraf sensorik di dalam dermis, maka kulit mengurangi rasa sakit. Bila epidermis rusak, misalnya karena terbakar sampai derajat ketiga, maka proteksi ini hilang dan setiap sentuhan terasa nyeri, dan exudasi cairan dan elektrolit, dengan akibatnya bahwa pasien berada dalam bahaya dehidrasi yang dpat menimbulkan keadaan yang lebih parah.
Daftar pustaka
Junqueira LC, Carneiro J. 2007.Histologi Dasar Teks & Atlas. 10th ed. Jakarta: EGC
Epelyn C Pearce.2009.Anatomi dan Fisiologi untuk para medis.Jakarta: Gramedia
Robert Priharjo.2005.Pengkajian Fisik Keperawatan.2nd ed. Jakarta: EGC
Syaifudin.2010. Atlas Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika
Sumber gambar: http://google.com/search/image/skin/anatomy&physiology

sangat sangat membantu :) dan buat mass , foto2 juga sangat sangat menghibur :p #damai
BalasHapus